Tips Mengatasi Berat Badan Gemuk Ibu Hamil

Bookmark and Share


Menjaga kesehatan bagi semua orang sangat penting baik itu kesehatan jasmani atau rohani, karena kesehatan merupakan modal utama dalam kehidupan. Segala aktivitas manusia akan berlangsung baik dan sukses bilamana kondisi kesehatannya sempurna. Karena itulah kita perlu menjaga pola hidup yang sehat terlebih bagi ibu hamil.



Salah satu yang perlu diperhatikan adalah berat badan. Sebab jika berat badan ibu di atas normal dan berlebihan, ada kemungkinan komplikasi yang membahayakan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.

Perawatan medis sebelum kelahiran bayi sangatlah penting. Sejalan dengan itu, para ahli medis sepakat, pengawasan medis, pengawasan medis minimal sebulan sekali selama 7 bulan pertama kehamilan sangat penting. Kemungkinan pemeriksaan dua kali sebulan pada bulan ke tujuh dan ke 8 dan seminggu sekali pada bulan kesembilan akan memberikan hasil yang baik karena kondisi ibu hamil terus diperiksa sehingga dapat memudahkan proses persalinan.

Pemeriksaan kesehatan ini meliputi tekanan darah, urine, jantung dan kondisi ibu hamil secara umum termasuk soal berat badan.

Mengurangi  dan mencegah kegemukan pada ibu hamil


Selama ini banyak wanita yang menganggap berat badan yang melampaui normal saat kehamilan tidak ada efek buruknya. Sebetulnya malah sebaliknya, selain mungkin menimbulkan kesulitan dalam kelahiran bayi kelak, berat badan yang berlebihan juga menimbulkan komplikasi-komplikasi kehamilan.

Besar kenaikan berat badan yang layak selama kehamilan adalah 11-13 Kg. Kenaikan itu dianggap lumrah sebagai akibat membesarnya janin, jaringan plasenta dan serta jaringan-jaringan lain pada tubuh Ibu hamil.

Bila dirinci pertambahan berat badan sebesar 12 Kg itu terdiri dari 3,4Kg janin, 1,5 Kg plasenta dan cairan membran, 1 Kg petambahan berat uterus(rahim), 0,4 Kg pertambahan berat payudara, 1,2 Kg volume darah, 1,5 Kg pertambahan air ketuban, dan 2,9 Kg pertambahan jaringan lemak. Pertambahan berata badan tersebut tentu tidak sama antara ibu hamil satu dengan yang lain.

Berdasarkan observasi empirik yang dilakukan Ommince on Maternal Nutrition Board, Amerika Serikat, menetapkan bahwa kenaikan selama 3 bulan pertama sebanyak 1,3 - 1,8 Kg. Trimester kedua antara 1,5 - 5,5 Kg, dan 3 bulan ketiga adalah 5,9 - 6,3 Kg merupakan kenaikan berat badan yang paling baik dan yang paling sedikit menunjukkan komplikasi. Dengan kata lain, di luar angka-angka tersebut, baik yang kurang ataupun melampaui ada kemungkinan menimbulkan resiko komplikasi yang tidak diinginkan.

Tak jarang, selain kenaikan berat badan absolut di atas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah yakni kenaikan berat badan secara bertahap dari setiap pemeriksaan berkala tadi. Yang perlu diperhatikan adalah apabila terjadi perubahan signifikan dan mendadak serta relatif cepat. Jelas penambahan berat badan ini bukan sesuatu yang lazim. Besar kemungkinan hal ini karena adanya retensi cairan tubuh.

Jika demikian, sebaiknya dilakukan pemeriksaan urine untuk menentukan alternatif pencegahan. Pemeriksaan ini untuk menentukan kadar gula dalam darah dan protein sehingga dapat ditentukan apakah pasien menderita diabetes, sakit ginjal kronis ataupun terkena keracunan darah.

Komplikasi diabetes pada kehamilan pada umumnya dapat dirawat dengan baik. Pasien biasanya diberi menu makanan yang dengan kadar lemak lebih banyak. Itu karena energi disebabkan lemak tadi lebih meningkat pada ibu hamil yang diabetes dibanding pada ibu hamil yang tidak menderita diabetes.

Kendati lemak lebih banyak namun kalori yang dibutuhkan sama besar dengan mereka yang tidak diabetes, yakni sekitar 36 kalori /Kg Berat badan /hari. Sumber kalori lain diambil dari karbohidrat dan protein. Dengan demikian selama masa kehamilan ibu diharapkan bisa mengatur pola makan dengan makanan yang sehat dan bergizi agar bayi yang dikandung tumbuh sempurna dan sehat pula.

Ada beberap saran untuk menyiasati nafsu makan ibu hamil agar tetap sehat:

1. Minum air putih

Menurut Dr. George Balckburn dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard, bahwa minum air putih adalah sari paling baik untuk menekan nafsu makan berlebihan. alasannya sederhana, karena air yang memenuhi lambung memberikan rasa kenyang sehingga menurunkan nafsu makan.

2. Makan makan berserat.

Rasa kenyang sebenarnya sudah dimulai sejak makanan ada dimulut, terutama jika jenis makanan yang dikunyah adalah makanan berserat. Karena makanan berserat lebih lama untuk mengunyahnya. Makanan berserat dapat mengisi lambung lebih banyak, sehingga ibu hamil merasa kenyang juga lebih lama.

Makanan berserat juga merupakan hal yang baik untuk melawan kolesterol tinggi selain mampu menurunkan respon isulin. Normalnya, setelah makan, kadar insulin meningkat, namun dengan makanan berserat, kadar itu dibuat tetap rendah sehingga tidak memancing rasa lapar. Contoh makanan berserat yang baik untuk ibu hamil adalah kacang-kacangan, jeruk, apel, wortel umbi-umbian dan kentang

Demikian tadai beberap tips dan cara mengatasi kegemukan pada ibu hamil. Semoga bermanfaat.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar